candra jiwa
Skema Candra Jiwa
Secara ilmiah, ajaran Sang Guru Sejati telah merupakan sumber disertasi untuk memperoleh gelar Doktor dalam ilmu kedokteran pada Rijksuniversiteit di Leiden pada tahun 1956 dengan judul : Indonesisch Mensbeeld als basis ener Psychotherapie atau Candra Jiwa Indonesia sebagai dasar pengobatan penyakit jiwa. Disertasi tersebut ditulis oleh almarhum Prof. Dr. Soemantri Hardjoprakosa, seorang putra Indonesia, anggota Pangestu, siswa Sang Guru Sejati yang taat.Candra Jiwa (anatomi jiwa) Soenarto menggambarkan susunan jiwa manusia. Dalam skema Candra Jiwa Soenarto, digambarkan keadaan manusia yang terdiri dari badan jasmani kasar (raga), badan jasmani halus (jiwa, psyche) dan alam sejati (tempat bertakhta Tuhan Yang Mahatunggal). Semua ini merupakan pepadang yang disabdakan oleh Tuhan dengan perantaraan siswa-Nya yang terpilih, yaitu R. Soenarto Mertowardojo
Oleh karena yang menerima sabda tentang keadaan manusia sampai susunan jiwa yang terdalam adalah Bapak Soenarto, maka oleh Bapak Soemantri anatomi jiwa ini diberi nama Candra Jiwa Soenarto.
Predikat cum laude - Dr. Soemantri Hardjoprakosa memperoleh gelar Doktor dalam ilmu kedokteran jiwa di Universitas Leiden, Nederland dengan predikat cum laude dengan disertasi berjudul ‘Indonesisch Mensbeeld als basis ener Psycho-therapie’.